atau dalam Bahasa Indonesia adalah proses mencari ilmu itu memang sangat melelahkan. Adakalanya semangat yang dimiliki peserta didik itu pudar hingga muncul keinginan untuk berhenti di tengah perjalanan.
![]() |
Kepayahan dalam belajar itu lebih baik dari pada penyesalan karena kebodohan di kemudian hari. |
Harapan setiap orang tua adalah melihat anak-anaknya berprestasi dan mampu meningkatkan kualitas diri. Tidak ada salahnya mereka berharap tinggi pada sistem pendidikan yang telah mereka pilihkan untuk anak-anak mereka, namun sekiranya banyak sekali orangtua yang lupa bahwa pendidikan pertama dan utama adalah berawal dari "Keluarga". Jadi, konsistensi motivasi yang diberikan oleh guru maupun orangtua sangatlah dibutuhkan oleh mereka selama proses belajar.
Dalam kitab "Alala", sebuah kitab tipis yang menjadi rujukan bagi setiap pendidik maupun peserta didik, yang berisi nadhom atau bait-bait syair yang disusun oleh seseorang yang pernah mondok di Pesantren Lirboyo, Kediri. Dalam cetakan lama tertulis nama penyusunnya " Muhammad Abu Basyir Al Dimawi".
Kitab ini menerangkan beberapa hal penting yang harus dimiliki dan diperhatikan bagi seorang murid atau santri dalam menuntut ilmu, diantaranya;
1. Kecerdasan
2. Kecintaan
3. Kesabaran
4. Bekal atau biaya
5. Bimbingan dari guru, dan
6. Membutuhkan waktu yang lama.
Dalam bait-bait syair selanjutnya, diterangkan tentang;
~ Bagaimana mencari teman/pergaulan
~ Metode dalam belajar
~ Keharusan adanya peningkatan dan tambahan pengetahuan (Istifadah/mengambil faidah)
~ Keunggulan ilmu fiqh dari cabang ilmu lainnya
~ Motivasi belajar
~ Keunggulan seorang yang berilmu
~ Bahayanya orang bodoh yang rajin ibadah, tetapi tanpa ilmu.
~ Kedudukan seorang guru
~ Tata cara bergaul
~ Beberapa tingkatan manusia.
Kemudian, penutup dalam kitab tersebut berisi beberapa syair yang dinisbatkan atau disandarkan pada Sahabat Ali bin Abi Thalib tentang utamanya merantau atau bepergian untuk menuntut ilmu.
Syair dalam kitab ini berbahasa Arab dengan syarah atau keterangan berbahasa Jawa dan dilafalkan menggunakan nada atau lagu sesuai yang diajarkan oleh guru.
Selamat membaca. 😉
Syairnya bagus ya mb. Pingin tahi..
BalasHapusHah? Mb Yoharisna pasti typo ini y 😂🤣🤣😂
HapusOh, alala ini nama kitab ternyata, semacam kitab kuning kah mba?
BalasHapusBukan mb. Kitab kuning tu kitab gundul alias tidak berharakat. Kalau alala ini kumpulan syair/nadhom ttg pebelajaran.
BalasHapusAq kira apa, 😅 ternyata nama kitab, Ya Alloh
BalasHapusPengetahuan baru, terima kasih kak
BalasHapusilustrasinya menyentuh banget cocok dengan tulisannya
BalasHapusBermanfaat sekali
BalasHapusBagus ni
BalasHapusAda bab yg 'antik' pd kitab ini, yaitu bab qohqohah
BalasHapusilmu baru
BalasHapusJadi pengen nyantri
BalasHapusWawasan baru untuk saya. Terima kasih mbak..berkat ODOP juga bisa menambah wawasan seperti yang mba lilis tuliskan
BalasHapusInformatif tulisannya mba terima kasih ya mba😊
BalasHapus