Jumat, 20 September 2019
Meliuk
Datangmu selalu di nanti
Pagi buta hingga malam gulita
Peluit memekik di angkasa
Pertanda datangmu tiba
Bergegas mengantri
Masuk lalu mencari
Netra menatap bumi
Yang seakan sedang berlari
Riuh rendah pada jalanmu
Lurus atau meliuk pada tujuanmu
Mengantar sejuta asa
Tuk kembali pada mereka yang di sana
Datang dan pergi
Naik dan mencari
Turun tapaki bumi
Sederhana namun disukai
Kini, wajahmu baru
Baumu pun baru
Meski kadang buatku ragu
Untuk sekedar memasukimu
Karna harus ini dan itu
Bukan naik dengan percuma
Seperti lagu saat balita
Bukan Bandung atau Surabaya
Tapi semua kota asal ongkosmu ada
Tut tut tut
Siapa hendak turut
Wahai engkau yang masih cemberut
Tersenyumlah kalau tidak mau cepat keriput ....
^_*_*_^_*_^_*_*_^_^_*_^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pribadi Hebat
Pikiran sehat adalah pribadi yang sehat Buku Pribadi Hebat ditulis oleh Prof. Dr. Hamka dengan penerbit Gema Insani....

-
Riihul Ahmar , Atau kita mengenalnya dengan istilah "angin duduk". Menurut ilmu kedokteran, angin duduk adalah rasa nyeri yang ...
-
Kamu, dan Dia. Selesai sudah kajian tafsir dari Abah setelah sholat subuh. Para santri bergegas turun ke lantai bawah untuk mengantri mand...
Meliuk liuk kayak pensil inul :D
BalasHapusaku belom pernah naik kereta ehe
BalasHapusAku juga blum pernah naik kereta hehe
BalasHapusMy favourite moda itu, Ka
BalasHapus