Kamis, 28 November 2019

Pembelahan dada Muhammad SAW.

Sudah menjadi tradisi bangsa arab untuk menyusukan bayi-bayi mereka pada para wanita di daerah pedesaan, supaya mereka tumbuh di lingkungan yang masih alami dan terbiasa mendengarkan bahasa arab yang fasih.

Begitu pula bayi Muhammad yang dibawa ke dusun Bani Sa'ad. Ia menjadi anak susuan dari seorang perempuan bernama Halimah binti Abu Dzu'aib dan suaminya, Al-Harits bin Abdul Uzza. Herannya, setelah keberadaan Muhammad kecil, keluarga mereka tidak merasa adanya tambahan beban hidup. Bahkan ladang kecil mereka selalu hijau dan subur, unta tua mereka kembali menghasilkan susu, keledai mereka bertambah kuat, dan domba-domba menjadi gemuk.

Setelah dua tahun, saatnya mereka mengembalikan Muhammad pada ibunya. "Kalian telah merawat Muhammad dengan baik, bagaimana aku harus berterimakasih?" Kata Aminah pada mereka.
"Kami hanya berharap, andaikan saja Muhammad boleh bersama kami sampai ia dewasa." Jawab suami istri tersebut mengiba.
Lalu datanglah Abdul Muthalib dan mengatakan "Biarlah Muhammad kembali ke dusun Bani Sa'ad sampai berusia lima tahun. Agar ia dapat berkata dan terbiasa mendengarkan bahasa Arab yang fasih."
Muhammad pun diizinkan tinggal kembali bersama mereka.

Saat mereka telah kembali di dusun Bani Sa'ad dan usia Muhammad belum genap tiga tahun, sebuah peristiwa penting terjadi. Saat itu Muhammad kecil ikut penggembalakan kambing bersama saudara-saudaranya. Tiba-tiba salah satu putra Halimah datang dengan berlarian dan menangis.
"Ada apa?" Tanya Halimah dan suaminya panik.
"Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia diambil oleh seorang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan! Perutnya dibuka sambil dibalik-balikkan!"

Mereka berdua sangat khawatir mendengar cerita anaknya dan segera berlari mencari Muhammad. Lalu keduanya menemukannya dalam keadaaan sendiri dengan muka pucat pasi.
"Apa yang terjadi padamu, Nak?" Tanya Halimah sambil merangkulnya ...

Saking takutnya, lalu Halimah mengembalikan Muhammad kepada ibunya. Setelah menceritakan apa yang terjadi, Aminah mengatakan,
" Demi Allah, setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa Muhammad. Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar dikemudian hari. Ketika aku mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar itu aku bisa melihat istana-istana Busra di Syam menjadi terang benderang. Demi Allah, aku tidak pernah melihat orang mengandung yang lebih ringan dan lebih mudah dari yang kurasakan. Ketika aku melahirkannya, ia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit." Aminah menenangkan Halimah dan memintanya untuk membawa kembali bersamanya.

Namun, dengan adanya beberapa peristiwa lagi yang sangat mengkhawatirkan setelah kejadian pembelahan dada, akhirnya Muhammad kecil dikembalikan pada keluarga. Tahukah kalian bagaimana Rasulullah SAW menceritakan pembelahan dadanya pada para sahabat? Yuk simak kisahnya.

"Ketika aku bersama saudaraku di belakang rumah sedang menggembalakan kambing, tiba-tiba dua orang berpakaian putih datang kepadaku dengan membawa baskom emas yang penuh berisi salju. Kedua orang tersebut mengambilku, lalu membuka dadaku, mengeluarkan jantungku, membukanya juga, mengeluarkan gumpalan hitam dari jantungku, dan membuangnya.

Setelah itu keduanya mencuci jantung dan dadaku dengan salju yang telah dibersihkan. Salah satu dari keduanya berkata; Timbanglah dia dengan sepuluh orang dari umatnya. Dia menimbangku dengan sepuluh orang dari umatku, ternyata aku lebih berat dari mereka; Timbanglah ia dengan seratus orang dari umatnya, ternyata aku lebih berat dari mereka; Timbanglah ia dengan seribu orang dari kaumnya, dan tetaplah aku lebih berat dari mereka. Hingga berkatalah orang pertama; Biarkan dia, Demi Allah seandainya engkau menimbangnya dengan seluruh umatnya, dia pasti lebih berat dari mereka."

Demikian apa yang dikisahkan Rasulullah SAW pada sahabatnya tentang bagaimana kejadian saat para hamba Allah membelah dadanya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. SHALLU 'ALANNABII MUHAMMAD!





3 komentar:

Pribadi Hebat

Pikiran sehat adalah pribadi yang sehat         Buku Pribadi Hebat ditulis oleh Prof. Dr. Hamka dengan penerbit Gema Insani....