Selasa, 01 Oktober 2019

Bimbang

Bimbang,

Tak tau kemana hendak melangkah
Bersungut
Diam, meninggalkan tawa 
Tak juga berkata 
Tak juga bekerja 

Bimbang,
Datang memecah hati 
Menghambat langkah kaki
Berayun kesana kemari 
Bagai tarian embun di daun talas 
Terkoyak oleh angin 
Jatuh menapak bumi, lenyap

Bimbang,
Kemana hendak menimbang
Pada Tuan kah, empunya angan
Menggapai fajar harapan
Melepas senja masa silam
Berguling pada debu penyucian
Mengharap lahir semangat juang

Bimbang,
Bagai gerbong kehidupan
Yang tak nampak dari luar
Namun remang pula di dalam
Tak sama kisahnya
Tak sama lakonnya
Namun sama akhir tujuannya

Jawablah Tuan
Kenapa hati masih bimbang
Tak adakah jawaban
Yang pasti tuk menimbang
Tuk mengambil kepastian
Agar selamat sampai tujuan


Kereta kehidupan
Melaju lurus, meliuk dan sampai.

Akhir tujuan
Mengharap, meniti hati-hati, selamat.

Pergi untuk kembali, pulang
Mengharap kehidupan abadi.

Dan semua memiliki jalan pulang. 




6 komentar:

  1. Bimbang, goyang, cari pengangan😁👍

    BalasHapus
  2. Kehidupan abadi,....dalem sih endingnya. Tetap menginspirasi, mbak.

    BalasHapus
  3. Paling suka dengan puisi yang subject atau topik utamanya di sembunyikan namun tetap bisa di rasionalkan dengan akal. Mantav sih ini...

    BalasHapus
  4. Pergi untuk kembali pulang

    Merinding pas baca ini, ingat bekal

    BalasHapus

Pribadi Hebat

Pikiran sehat adalah pribadi yang sehat         Buku Pribadi Hebat ditulis oleh Prof. Dr. Hamka dengan penerbit Gema Insani....