Rabu, 23 Oktober 2019

Tanah Jawa

Pulang ke Tanah Jawa.

"Bapak, ayo kita segera pulang ke Jawa. Kata mereka orang-orang Jawa lebih baik dari orang Kalimantan." Kata Ibu suatu hari.
"Iya, Bu. Kita kumpulkan dulu uangnya lalu beli tanah di Jawa." Jawab Bapak sambil merapikan baju dinas lalu lintasnya.

Setelah sepuluh tahun lamanya tinggal di Kalimantan, akhirnya mereka berdua meminta untuk dipindah tugaskan ke Tanah Jawa. Anggapan mereka selama ini, orang-orang Jawa pasti lebih baik sosialnya daripada orang Dayak di Kalimantan.

Namun, ternyata semua itu nyaris bohong belaka. Memang tidak bisa dipukul rata, sih. Tetapi beberapa tahun terakhir, kedua orang tersebut selalu diuji dengan berbagai hal yang tidak wajar. Teman yang satu kantor pernah menjegal supaya mereka berdua tidak bisa naik jabatan. Belum lagi ketika di lapangan. Sikap Bapak yang pemurah, menjadikan teman-temannya tidak suka padanya, bahkan Bapak dianggap "Tidak becus cari uang."

Suatu ketika, Ibu dan Bapak itu mengalami hal yang tidak wajar. Ibu yang sedang tidur sendirian, tiba-tiba merasa ada yang memeluknya, padahal Bapak belum pulang dari dinas. Sedangkan Bapak, seakan-seakan berhubungan badan dengan seorang wanita yang sangat cantik, padahal saat itu, Ibu sedang tidur di kamar sebelah.

Beberapa hari setelah kejadian ganjil itu, tubuh Bapak tidak bisa digerakkan, terutama bagian kemaluannya. Dan keadaan yang menyiksa itu berlangsung kurang lebih dua bulan. Berbagai obat, hingga kemoterapi dengan laser pun dilakukan, namun hasilnya tetap nihil. Sampai suatu ketika, temannya menyarankan untuk menemui "orang pinter."

Kini, Bapak telah sembuh dan mengajukan diri untuk pensiun dini. Bapak merasa lebih tenang setelahnya. Namun, rumah megah hasil jerih payahnya selama menjabat sebagai abdi negara, hendak ia jual. Mereka berdua memilih tinggal di rumah yang lebih sederhana. Namun, ujian kembali datang. Setiap pembeli yang sudah "deal", tiba-tiba mundur dengan sendirinya. Bahkan foto-foto rumah yang dikirim ke calon pembeli pun, tidak nampak di layarnya. 



2 komentar:

Pribadi Hebat

Pikiran sehat adalah pribadi yang sehat         Buku Pribadi Hebat ditulis oleh Prof. Dr. Hamka dengan penerbit Gema Insani....