Rabu, 02 Oktober 2019

Monumen PKI

Monumen PKI

Jika mengingat nama partai satu ini, pasti muncul kebencian dan kesedihan yang mendalam padanya. Bagi mereka yang hidup disaat itu pasti merupakan teror tersendiri. Bahkan kita yang hanya tahu dari kisah nenek moyang atau dari film yang sempat diputar beberapa tahun lalu ikut merasakan kemarahan yang memuncak melihat keganasan mereka, melebihi mereka yang telah menjajah negari ini.

Salah satu monumen yang menceritakan tentang kekejaman Partai Komunis Indonesia adalah "MONUMEN KRESEK", yang terletak di Madiun, Jawa Timur.

Bangunan Monumen Kresek merupakan monumen yang menggambarkan keganasan PKI di Madiun pada tahun 1948.  Dimana pada tahun itu terjadi peristiwa pembantaian besar-besaran masyarakat desa Kresek dan sekitarnya oleh orang-orang pengikut PKI.

Monumen Kresek, Madiun


Monumen Kresek mulai dibangun tahun 1987 dan selesai pada tahun 1991 di atas tanah seluas 3,3 ha yang terletak 8 km ke arah timur Kota Madiun, tepatnya di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Bangunan patung di bawah ini adalah Patung Muso (seorang gembong PKI) yang mengangkat pedangnya dan akan memenggal kepala seorang Kiai yang dikenal dengan nama Husen. Kiai Husen adalah seorang Kiai yang arif dan bijaksana, beliau menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Madiun pada tahun 1948.

Kekejaman PKI


Disebelah timur bangunan patung Muso, terdapat bangunan patung yang menceritakan tentang anak-anak korban PKI dengan beberapa anggota badan yang hilang/putus. Mereka menuntut balas kepada Pemerintah RI agar menumpas kegiatan PKI di Kota Madiun.

Di depan pintu masuk sebelah selatan juga terdapat prasasti batu ukiran nama-nama prajurit TNI, Polri, pamong praja, tokoh masyarakat dan guru yang menjadi korban keganasan PKI.

Di depan prasasti ukiran nama-nama korban, terdapat sumur tempat pembuangan korban keganasan PKI yang telah tertutup dan dibuat relief korban-korban di atasnya.

Sumur pembuangan para korban PKI Kresek 


Monumen Kresek merupakan bukti nyata yang menceritakan kenangan pahit yang ditimbulkan oleh PKI, sehingga tidak boleh terlupakan dan harus diingat oleh generasi muda bangsa dalam memperjuangkan tegaknya Pancasila dan UUD 1945.

Hingga kini, monumen tersebut masih banyak dikunjungi masyarakat. Dan oleh pemerintah daerah telah dilengkapi dengan beberapa sarana prasarana untuk menarik minat pengunjung. Biaya yang dikenakan untuk masuk ke monumen pun cukup ringan, yakni 2000 untuk anak-anak dan 3000 untuk dewasa. Selamat berkunjung. ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

7 komentar:

Pribadi Hebat

Pikiran sehat adalah pribadi yang sehat         Buku Pribadi Hebat ditulis oleh Prof. Dr. Hamka dengan penerbit Gema Insani....